harianredaksi.online – Beberapa orang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) membersihkan rumah mewah terbengkalai milik Ibu Eny yang berapa di kawasan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Ketua Grup Zona 6 PPSU Cakung, Usman A Latief, mengatkaan kegiatan pembersihan dilakukan sejak hari Selasa tanggal 3 Januari. Kegiatan pembersihan itu meliputi pemangkasan pohon dan pembersihan seluruh area rumah mulai dari lantai satu hingga lantai dua.
Ia menjelaskan kondisi rumah mewah terbengkalai itu diselimuti debu tebal. Bahkan, kata dia, debu-debu di dalam rumah susah hilang saat dibersihkan. Latief mengaku prihatin melihat kondisi rumah tersebut.
“Pembersihan semua. Lantai atas, lantai bawah, kamar, teras. Debunya lumayan, disemprot ngaak ilang,” kata Latief saat ditemui di lokasi.
Ibu RT 06/RW 02 Kelurahan Jatinegara, Ina Sunarsih, mengatakan kegiatan pembersihan rumah Eny sudah berlangsung selama empat hari.
Ina mengatakan sebelumnya pengurus RT sudah melakukan pembersihan, tetapi hanya di area depan rumah. Ia menyebut Eny tak memberi izin saat warga hendak membersihkan area dalam rumah.
“Dulu pun pihak RT sudah ada pembersihan tapi hanya bagian depan saja karena kita enggak bisa masuk. Kondisi Ibu Eny tidak mengizinkan. Mas Tiko sih khawatir ibunya seperti itu karena sudah mulai ketakutan kalau ada orang masuk, marah-marah,” kata Ina.
“Waktu itu kita dari pihak kelurahan sudah membantu juga. Jadi sebelum viral pun kita sudah upaya ke situ,” sambungnya.
Baca Juga : Adinia Wirasti Berikan Jawaban Monohok Saat Disebut Kurang Terkenal
Kondisi Rumah Mewah Ibu Eny Setelah Dibersihkan
Kini kondisi rumah Eny tampak sedikit lebih bersih. Tak ada lagi tanaman liar yang tumbuh di halaman rumah.
Selain itu, pohon rimbun yang menutupi area depan rumah pun dipangkas, sehingga suasana rumah terlihat sedikit lebih hidup.
Namun, rumah tersebut tampak kosong. Tak ada barang-barang di dalamnya. Hanya ada sofa yang sudah tampak usang di bagian garasi rumah.
Sebelumnya, kondisi rumah mewah terbengkalai milik Eny itu viral di media sosial. Eny tinggal di rumah itu bersama anaknya, Tiko, tanpa listrik dan air selama 12 tahun.
Tiko sehari-hari merawat sang Ibu. Eny diduga depresi sejak ditinggalkan suaminya pada 2010.
Kasi Operasional Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan kegiatan pembersihan itu dilakukan setelah ada permintaan dari salah satu kelompok relawan yang bersimpati dengan keadaan rumah Eny.
Artikel Terkait :