Subvarian Baru Corona sebabkan lonjakkan kasus Covid-19Subvarian Baru Corona sebabkan lonjakkan kasus Covid-19

harianredaksi.online – Melonjaknya kasus Covid-19 akhir-akhir ini melonjak. Namun, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, lonjakkan ini bukan disebabkan oleh pergerakkan masyarakat, melainkan adanya Subvarian baru Corona.

Menurut Budi, hal ini sudah terbukti dalam beberapa momen. Saat hari raya Idul Fitri, perhelatan G20, hingga adanya kerumunan karena nonton bola bersama, tidak terjadi lonjakan kasus.

Lonjakan kasus justru terjadi saat imunitas tubuh menurun setelah 6 bulan mendapat vaksinasi Covid-19.

“Secara scientific lonjakan kasus sebenarnya bukan disebabkan oleh pergerakan manusia, tapi oleh adanya varian baru. Begitu ada varian baru dan kondisi imunitas masyarakat tidak siap, itu terjadi lonjakan,” kata Budi saat ditemui di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2022).

harianredaksi.online – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

Imunitas Terhadap Subvarian Baru Corona

Budi menuturkan, imunitas masyarakat Indonesia sudah sangat kuat karena terbentuk dari kombinasi vaksinasi dan infeksi yang terjadi secara alami. Dia menyebut, imunitas masyarakat di Indonesia lebih baik daripada imunitas di China.

Ketika muncul subvarian baru Covid-19, antibodi dalam tubuh masyarakat sudah mampu melawan virus.

Dengan demikian, tidak ada kenaikan kasus Covid-19 seperti yang terjadi di China saat ini.

Dia bahkan mengungkapkan, imunitas yang semakin kuat ini tecermin dari tidak adanya kenaikan kasus signifikan dalam 10 bulan terakhir.

“Alhamdulillah dibandingkan banyak negara, 10 bulan terakhir tidak ada lonjakan kasus yang berarti. Negara-negara di Eropa, di Asia seperti Jepang, Singapura, malahan China mengalami lonjakan kasus,” ucap dia.

Selain karena imunitas yang tinggi, tidak adanya kenaikan kasus di dalam negeri dipengaruhi oleh identifikasi mutasi virus Sars Cov-2. Budi menyebut, deteksi dini mutasi Covid-19 ini dilakukan di laboratorium WGS.

Sebelum Covid-19 menjadi pandemi, hanya ada 8 laboratorium. Laboratorium itu terkonsentrasi di Pulau Jawa dan sebagiannya tidak aktif. Kapasitas laboratorium hanya 15 sequences per bulan.

Ketika Budi dipilih menjadi menteri pada Desember 2020, ia mulai membangun jaringan agar identifikasi mutasi jauh lebih banyak.

“Dalam 1 tahun 6 bulan, kita bangun jaringannya. Sekarang kita punya 17 lab tersebar di seluruh Indonesia, kapasitasnya 4.000-5.000 sebulan, naik dari 15 sequences. Insya Allah akhir tahun akan jadi 20 lab di seluruh Indonesia,” kata Budi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *